Jumat, 23 Oktober 2015

CIKAL BAKAL SRIWIJAYA - LAHIRNYA DA PUNTA HYANG

CIKAL BAKAL KERAJAAN SRIWIJAYA

LAHIRNYA DA PUNTA HYANG

pergeseran pemerintahan dan perdagangan ke kawasan PANTAI TIMUR telah banyak merubah tata pemerintahan dan juga cara hidup masyarakat dan juga kerajaan - kerajaan leluhur dinasti MARAPI
perkembangan kerajaan - kerajaan di wilayah merapi begitu pesat, ke unikannya di sini, mereka tidak memiliki raja besar yang mengatur semua negeri, tetapi mereka bersatu padu di bawah naungan pemerintahan ninik mereka di merapi yang pada masa itu ada di bawah pemerintahan KERAJAAN BATU PATAH / PAGARUYUNG ( nama pagaruyung dahulu belum di populerkan sebagai nama kerajaan sebab seringnya terjadi pergantian kepemimpinan dan juga menghormati DATUK TUMENGGUNG sebagai TETUA RAJA atau DATUK penguasa ALAM hingga posisi beliau di gantikan oleh penerusnya setelah wafat ) dan  di bawah naungan keturunan raja DANG TUANGKU dan CINDUA MATO yang berhasil melindungi wilayah dinasti merapi dari serangan kerajaan TIANG HUNGKUK.
dengan banyaknya raja - raja kecil di setiap daerah di rasa perlu untuk membuat sebuah kesatuan KERAJAAN sebagai pengayom kerajaan - kerajaan kecil yang tersebar hingga ke pantai barat,
untuk itu datuk - datuk dan raja - raja berunding dan berkumpul untuk menunjuk siapa yang di jadikan RAJO ALAM pemimpin alam kerajaan melayu masa itu.

setelah hijrahnya keturunan dari SRI MAHARAJA TUNGGAL yang sempat di lantik sebagai penguasa bawahan cina kwantung di kerajaannya sendiri, ia mengganti nama kerajaan menjadi MINANGA dan di kenal dengan sebutan MINANGA TAMWAN di ambil dari kata MINANGA dan TAMWAN dimanan nama MINANGA meiliki banyak arti kalau di lihat dan di baca dari tulisan tulisan para ahli sejarah ada mengartikan MINANGA ber asal dari kata INANG atau asuhan ada juga yang menyebutkan nama MINANGA ber arti nama sungai,
bila kita mencari dari asal katanya dan dalam bahasa sansekerta atau hindi berasal dari kata VI NANGGA artinya VI ATAU BI ber arti 2 dan ANGGA berarti besar yang di artikan adalah dua sungai besar atau bersatunya dua kekuatan yang besar yang mengarah kepada dua kelarasan besar saat itu yaitu KETUMENGGUNGAN DAN PERPATIH NANSAWATANG.

jadi dapat sekiranya di simpulkan kerajaan MINANGA adalah persatuan dua kekuatan besar yang berasal dari dua raja besar yaitu perpatih dan tumenggung, dan di sini di pilih raja dari keturunan keduanya.

dari kondisi yang ada pada saat itu, kerajaan MINANGA tidak saja bertahan dengan agama leluhur tetapi saat itu sudah mulai terjadi perkawinan dengan putri putri dari keturunan raja raja cina, dan dalam melaksanakan pemerintahannya raja - raja masih dengan agama hindu tetapi rakyat yang di pimpin telah bercampur antara agama budha dan hindu, tak juga sedikit mereka yang menganut agama lain masa itu,

dan pusat kerajaan melayu di pusatkan di kerajaan MINANGA setelah menguasai KERAJAAN KUNTALA yang tidak lagi mendapat perlindungan kuat dari KEKAISARAN CINA di sebabkan di tanah cina mengalami kelemahan politik di sebabkan perang saudara.

akhirnya KERAJAAN MELAYU dengan ber ibukotakan MINANGA yang tenang atau MINANGA TAMWAN menjadi sebuah kerajaan kuat masa itu, dan sebagai BUKTI menjadi sebuah kerajaan besar, yang di pilih menjadi raja saat itu adalah SRI RAJA JAYANAGA yang memiliki kesaktian luar biasa keturunan dua datuk hebat, temenggung dan perpatih yang menguasai ilmu ALAM TAKAMBANG dan ia berhasil menyatukan wilayah - wilayah terpencil dan jauh, kesaktian dan ke gagahannya tersiar hingga ke negeri cina, dan KASIAR dari negeri CINA masa kaisar WUDI pada dinasti JIN.

Hubungan yang baik dan erat masa itu membuat hubungan perdagangan maju pesat, kaisar WUDI menganugerai seorang puterinya yang beragama budha kepada SRI RAJA JAYA NAGA dan kemudian menjadikannya permaisuri, puteri kaisar wudi ini sangat taat akan ajaran budhanya. dan sang raja tidak ingin menyakiti hati isterinya untuk ikut keyakinannya.

dari hasil pernikahannya inilah kemudian lahir seorang putera yang setelah besar bergelar PU YANG JAYANASA dimana  PU-YANG ber arti orang sakti pilihan dan jaya nasa adalah mengambil nama dari  mengambil nama dari ayahnya, pu yang kemudian lebih di kenal dengan sebutan mpu hyang, ia juga memiliki kesaktian yang hampir sama dengan ayahnya, ia menguasai ilmu alam, mengerti akan perubahan alam, hewan dan cuaca, sebab ia berbeda aliran agama ayahnya memerintahkan ia mencari daerah baru di sebelah selatan untuk dirinya menjadi raja.

berangkatlah ia menyusuri sungai batang hari bersama 20.000 tentara yang di berikan ayahandanya , dan tiba di pesisir timur pantai sumatera kemudian disitu ia mulai menguasai kerajaan - kerajaan kecil yang sebelumnya tidak mau tunduk kepada KERAJAAN MINANGA, pasukannya terus bergerak hingga tiba di pantai timur palembang sekarang dan mulai menyusuri sungai musi yang besar, dan telah banyak kerajaan kecil yang di taklukannya. ia melihat daerah pantai tidak baik baginya untuk mendirikan kerajaan, maka ia terus bergerak ke mudik untuk mencari lokasi yang terbaik, ia ingat pesan ayahnya antara LALU LINTAS AIR DAN PERTAHANAN harus seimbang, jangan terlalu mengejar per ekonomian dan melupakan pertahanan. untuk itulah ia terus bergerak ke mudik dan menaklukan kerajaan - kerajaan kecil yang di lewatinya. hingga tiba di sebuah tempat yang sangat unik dua buah teluk sempit yang mengapit sebuah pulau dan pulau ini cukup tinggi di bandingkan daratan lainnya, seolah mengapung.

PU YANG JAYANASA kemudian bersorak SI GUNTANG... arahkan kapal ke SI GUNTANG
di BUKITT SIGUNTANG inilah kemudian KERAJAAN SRIWIJAYA di bangun.

2 komentar:

  1. hahahahhaahhaha kasian sama anak cucu kita pak sejarah kok di buat seperti dongeng terus daerah yg tidak memiliki aksara kuno itu daerah minangkabau dan daerah riau dan kerajaan dhamasraya yg di teruskan oleh adityawarman itu di namakan kerajaan MALAYAPURA bukan kerajaan pagaruyung minangkabau tercatat di prasasti padang roco jadi kalau mau ngarang cerita dapunta hyang srijaya nasa berasal dari kerajaan minanga sangat jaduh sekali dari fakta pak hehehehheheehehhe

    BalasHapus
  2. KETUMENGGUNGAN DAN PERPATIH NANSAWATANG.itu jauh sekali di bawah periode sriwijaya pak hehehhhehehe mereka itu seperiode dengan dhamasraya pada abad 14 sedangkan sriwijaya pada abad 7 hehehhehehehehe jangan nekat nulis sejarah pak kalau masih kurang referensi2 nya kasian sama generasi2 kita yg bingung akan sejarahnya sendiri

    BalasHapus